Batu lemo – Tana Toraja. Tempat pekuburan atau persemayaman jenazah
berbentuk lubang-lubang pada dinding cadas. Tempat ini merupakan hasil
kreasi manusia Toraja yang luar biasa. Bagaimana tidak, persemayaman
yang telah ada sejak abad ke-16 itu dibuat dengan cara memahat. Saat
itu, tentu dengan peralatan yang sangat sederhana. Lemo terletak di desa
(lembang) Lemo. Sekitar 12 kilometer sebelah selatan Rantepao atau enam
kilometer sebelah utara Makale. Dinamai Lemo karena beberapa model
liang batu itu berbentuk bundar dan berbintik-bintik menyerupai buah
jeruk atau limau.
Kuburan-kuburan
batu itu disebut juga sebagai liang paa’. Ada 75 lubang pada dinding
cadas. Beberapa di antaranya memiliki patung-patung berjajar yang
disebut tau-tau. Patung-patung itu adalah lambang kedudukan sosial,
status, dan peran mereka semasa hidup sebagai bangsawan setempat. Obyek
ini ramai dikunjungi sejak tahun 1960. Selain menyaksikan kuburan batu,
wisatawan juga dapat membeli berbagai sovenir atau berjalan jalan
sekitar obyek tersebut menyaksikan buah buah pangi yang ranum
kecoklatan. Buah-buah itu siap diolah dan dimakan sebagai makanan khas
suku Toraja yang di sebut pantollo pamarrasan.
Selasa, 01 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar